Setelah baca artikel di Okezone tentang marching band kampus berprestasi, saya jadi ingin sedikit mengulik lebih dalam tentang review di artikel tersebut.
Hampir setiap kampus memiliki unit marching band mereka sendiri. Hebatnya, bermodalkan manajemen dan pendanaan yang swadaya dan gotong royong, para agen perubahan ini mampu membawa unit mereka bersaing dengan unit lain yang memiliki manajemen lebih profesional dan pendanaan lebih baik. Berbagai lika-liku sebuah marching band kampus menjadi bumbu dalam persiapan mereka menuju suatu kejuaraan. Perbedaan jadwal kuliah, idealisme dan heterogenisme pasukannya, sikap kritis ala mahasiswa yang bahkan tidak jarang mengkritisi sistem di dalam unit mereka sendiri, sampai keikutsertaan pasukannya di organisasi lain menjadi cobaan yang harus dihadapi.
Kuliah sambil nge-MB. Itu adalah hal yang masih belum terbayangkan oleh teman-teman di luar unit marching band kampus. Dengan jadwal kuliah yang padat belum ditambah tugas-tugas yang menggunung, mereka masih harus menyisihkan waktu untuk latihan yang tentu tidak ringan. Bagi sebagian orang, ada yang mengapresiasi, ada pula yang mencibir. Sampai-sampai muncul kelakar "Fakultas marching band, jurusan perkusi. UKM-nya? Kuliah". Namun, toh pada akhirnya mereka hanya akan tercengang ketika si aktivis marching band ini bersanding bareng sama mereka di upacara wisuda pada akhirnya.
Berikut ini adalah unit-unit mahasiswa yang sudah disegani di pentas marching band Indonesia (urutan berdasarkan abjad) :
1. Keluarga Besar Marching Band Yogyakarta
Kurang
sreg rasanya kalau tidak menyertakan unit-unit mahasiswa asal
Yogyakarta yang selama ini selalu dikenal dengan kekompakannya. Keluarga
yang terdiri dari Marching Band UGM, Marching Band UII, Drum Corps UMY,
Marching Band Citra Derap Bahana UNY, Marching Band UPN Jogja, Marching
Band Atma Jaya, dan Marching Band Saraswati ISI ini telah menyabet
banyak prestasi di berbagai ajang kompetisi marching band.
![]() |
MBUGM. Sumber : tengakarta.wordpress.com |
MBUGM
misalnya, salah satu unit mahasiswa papan atas yang kerap bersaing
dengan MBUI ini sukses meraih juara 2 di ajang GPMB pada tahun 1988,
2005, 2010 dan 2013. Tidak hanya itu, juara 2 drumbattle pun juga mereka
dapatkan pada tahun 2014 dalam ajang JAM.
MBUII,
kampus dengan misi syiar melalui marching band tersebut sukses meraih
peringkat III (2003), XIII (2009), XI (2011), dan X (2013) di GPMB.
Tidak hanya itu, mereka juga sukses meraih first runner up dalam mata
lomba Color Guard Contest dan Street Parade di ajang JOMC 2014, serta
peringkat IV Color Guard Contest di JAM 2014.
Drum
Corps UMY tidak mau kalah, peringkat 5 Divisi Umum GPMB 2003, peringkat
5 Divisi Umum GPMB 2005, peringkat 5 Divisi Umum GPMB 2013, hingga
juara 3 drumbattle di JOMC 2014 adalah sederet prestasi yang ditorehkan
unit Muhammadiyah tersebut.
![]() |
MBUPN. Sumber : youtube.com |
CDB
UNY juga turut menyumbangkan prestasi untuk keluarga Yogyakarta.
Peringkat 5 GPMB 2011, juara 1 brass ensemble BMBC 2010, hingga juara 3
drumbattle dan color guard contest IOMBC 2011 adalah bukti sahih kualitas unit dari kampus calon guru tersebut.
MB UPN Jogja. Juara 1 Drumbattle IOMBC 2011, peringkat 8 GPMB 2012, peringkat 9 GPMB 2014 menjadi rangkaian prestasi yang telah ditorehkan kampus yang telah menjadi PTN tersebut.
MB
Atma Jaya, Juara 1 Color Guard Contest dan juara 2 Brass Ensemble di
ajang BMBC 2013, serta peringkat 4 Divisi Satu GPMB 2012 adalah beberapa
prestasi yang telah ditorehkan oleh MBA.
MB
Saraswati ISI. Marching band yang baru didirikan pada tahun 2012 ini
memang belum banyak menorehkan prestasi. Tapi, keikutsertaan perdana
mereka di GPMB pada tahun 2013 yang langsung melesat ke peringkat 9
divisi umum dengan melangkahi MBUII dan MB GWM serta "mencuri" caption
Front Ensemble terbaik dari dominasi MB BCK Duri membuat unit ini pantas diperhitungkan ke depannya.
2. Marching Band Ekalavya Suara Brawijaya (MBESB)
![]() |
Sumber : www.kaskus.co.id |
MBESB,
unit yang di bawah naungan Universitas Brawijaya, langsung melesat
dengan meraih banyak prestasi. Meski baru didirikan pada tahun 2010, hal
tersebut tidak membuat unit asal Jawa Timur tersebut 'kecil' terlalu
lama. Terbukti, setahun setelah berdirinya, MBESB langsung menjuarai
kompetisi regional bertajuk Blast Open Marching Band.
Tidak
perlu menunggu lama lagi, dua tahun berselang, di ajang GPMB, MBESB
langsung melesat dengan meraih peringkat VII Divisi Umum, mengungguli
langganan peserta GPMB seperti MB Istiqlal dan MB GWM Pemkot Bandung.
Prestasi terbaru, MBESB meraih peringkat 5 drumbattle, peringkat 4 brass
band concert, dan peringkat 1 color guard contest dalam ajang BMBC
2014.
3. Marching Band Madah Bahana Universitas Indonesia (MBUI)
![]() |
Sumber : article.wn.com |
MBUI adalah salah satu unit marching band mahasiswa yang memiliki sejarah panjang. Diawali dari berdirinya Genta Kusuma Loka pada tanggal 10 Mei 1964, lalu vakum dan didirikan kembali dengan nama Drum Band Universitas Indonesia pada tanggal 26 Desember 1978 dan resmi menjadi "Madah Bahana" pada tanggal 17 Mei 1983.
Berangkat ke WMC Kerkrade dan membawa pulang silver medal pada tahun 1995 dan 1997, MBUI kembali mengukir prestasi di Hamengku Buwono Cup dengan menjadi juara 1 pada tahun 1999 dan 2001. Sampai saat ini, MBUI adalah satu-satunya marching band mahasiswa yang pernah menjuarai Grand Prix Marching Band yaitu pada tahun 2002, 2005, dan 2010.
Prestasi terbaru mereka di pentas internasional adalah dengan meraih first runner up di Thailand International Marching Band Competition pada tahun 2012 di mata lomba Open Class Display Show, Street Parade, dan Drumbattle. Di GPMB sendiri, MBUI masih mencari momentum setelah hanya meraih peringkat 3 dan 5 pada tahun 2013 dan 2014.
4. Marching Band Udayana (MBU)
![]() |
Sumber : thejakartapost.com |
Dari pulau dewata, MBU membuktikan diri sebagai unit marching band yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Berdiri sejak 30 November 1978 dengan nama Kesatuan Drum Band Universitas Udayana (KDB Unud), unit yang sering disebut sebagai 'saudara' dari MBUI karena peran dari Bapak Benjamin Mangkoedilaga di kedua unit ini telah menorehkan banyak prestasi baik di pentas nasional atau pun internasional.
Sejak mengikuti Kejuaraan Terbuka Drum Band Jakarta pada tahun 1981 dan mendapat juara I deville serta runner up klasemen divisi II, prestasi MBU terus meningkat. Peringkat 1 Divisi Sekolah GPMB pernah mereka sabet pada tahun 2002, mengungguli unit-unit besar seperti MB Bahana Cendana Kartika Duri, MBUGM, MBUII, dan MB Bahana Cendana Kartika Rumbai. Pada tahun 2007, MBU melesat dengan mendapat juara 3 Divisi Umum, mengungguli 'saudara' mereka dari Depok yang harus puas berada 1 tingkat di belakang. Pada tahun 2009, MBU kembali mengungguli 'saudara'-nya itu dengan menjadi peringkat 4.
Di ajang internasional, unit yang memiliki kompetisi reguler sendiri bertajuk Langgam Indonesia ini bahkan telah menorehkan prestasi luar biasa. Di ajang Thailand World Music Championship (perubahan nama dari TIMBC) tahun 2013, MBU sukses menyabet juara 1 Open Class Display Show dan juara 1 Street Parade. Kesuksesan ini 'memancing' unit lain untuk turut serta hingga pada tahun 2014, Indonesia diwakili oleh 4 wakil sekaligus, yaitu MB Gita Surosowan Banten, MB Jember, MB Gita Pakuan, dan Korps Putri Tarakanita.
5. Marching Band Universitas Sebelas Maret Surakarta (MBUNS)
![]() |
Sumber : www.antaranews.com |
Unit
asal Surakarta yang lahir pada 11 Maret 1988 ini juga telah menorehkan
banyak prestasi. Unit yang awalnya merupakan sub kegiatan dari pramuka tersebut
merupakan juara 1 Divisi Satu dalam kejuaraan GPMB tahun 2012. Di ajang
BMBC, MBUNS sukses meraih juara 1 berturut-turut pada tahun 2013-2014
dalam mata lomba marching percussion contest. Di BMBC 2014, selain
berhasil mempertahankan juara di marching percussion contest, MBUNS juga
berhasil meraih peringkat IV dalam mata lomba display dan juara II
dalam mata lomba brass ensemble.
6. Marching Band Waditra Ganesha (MBWG)
![]() |
Sumber : www.itb.ac.id |
Seolah melengkapi "segitiga bermuda kampus" Indonesia, ITB yang tidak mau kalah dengan UGM dan UI pun turut menyumbang prestasi bersama MBWG. Lahir sebagai 'marching band' pertama di Indonesia, yaitu pada 17 Mei 1971, MBWG telah mengharumkan almamater ITB dengan prestasinya di ajang kompetisi nasional. Tidak hanya marching band, MBWG juga turut mengaktifkan big band mereka serta memiliki pagelaran tahunan sendiri bertajuk ITB Big Band Concert.
Prestasi terbaru MBWG di ajang GPMB adalah meraih peringkat 5 Divisi 1 pada tahun 2013 dan menembus Divisi Umum pada tahun 2014. Di tahun 2012, MBWG menjadi juara umum dalam kompetisi nasional berskala internasional : Bandung Marching Band Championship.
7. Sadaluhung Padjajaran Drum Corps (SPDC)
Sumber : jatinangoronthesky.blogspot.com |
Selain MBWG, Bandung juga memiliki potensi lain dalam diri SPDC. Unit yang berdiri pada 21 Desember 1984 ini pernah bersanding di peringkat 7 Divisi Umum kompetisi GPMB 2010, kemudian mendapat peringkat 5 Divisi Satu dalam ajang yang sama tahun 2012.
Dalam ajang BMBC di tahun 2013, SPDC sukses menyabet juara 1 dalam mata lomba brass ensemble. Tahun 2014, mereka tidak mengikuti kompetisi karena mengadakan Konser 3 Dekade.
SEGITIGA BERMUDA
Seperti kehidupan pada umumnya, pasti ada yang namanya dominasi. Di kelas, pasti ada beberapa anak yang dianggap 'dewa'. Di sepakbola misalnya, Liga Italia dengan AC Milan, Internazionale, Juventus, dan AS Roma-nya; Liga Inggris dengan MU, Manc. City, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool-nya; Liga Spanyol dengan Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, dan Valencia-nya; Liga Jerman dengan Munchen, Dortmund, Leverkusen, dan Schalke-nya. Dalam dunia marching band pun, ada pula hal seperti itu, meski pun cenderung lebih fluktuatif. Di DCI misalnya, selain Blue Devils, corps lainnya cenderung fluktuatif dan selalu saja ada kejutan di tiap musimnya. Di WGI mungkin kita masih melihat dominasi dari Rhythm X, RCC, dan MCM. Di Indonesia, selain dominasi kuat dari Bontang PKT dan BCK Duri serta para unit perusahaan atau pemerintahan, hampir tidak bisa diprediksi juga. Namun, jika lingkup diperkecil menjadi unit mahasiswa, kita akan melihat segitiga bermuda yang bernaung di Depok, Yogyakarta, dan Bali.
Di pentas internasional, UI dan Udayana pun cukup bersaing meski secara tidak langsung. Mengikuti kompetisi yang sama namun berbeda nama dan format (TIMBC untuk UI dan TWMC untuk Udayana), dua unit bersaudara ini saling membukukan prestasi. Dari segi nilai, Udayana mungkin kalah dari UI (86,55 - 82,05), tapi, Udayana akan selalu dikenang sebagai juara 1 open class di kompetisi itu di mana UI mendapat juara 2 di level yang sama. Di mata lomba lain, Udayana boleh berbangga hati di street parade dengan mengungguli UI (90,50 - 88,00). Tidak mau kalah, UI kembali memamerkan prestasinya sebagai runner up drumbattle saat Udayana sudah kalah di awal oleh lawan yang dikalahkan UI di tahun sebelumnya, Penang Free School. Setelah UI dan Udayana unjuk gigi di pentas internaional, layak ditunggu bagaimana kiprah UGM di pentas internasional yang tentu tidak mau kalah berprestasi dari dua unit daerah sebelahnya.
Ingat, roda kehidupan berjalan. Lihatlah posisi Internazionale dan AC Milan di Liga Italia dan posisi Liverpool di Liga Inggris. Siapa yang menyangka mereka dilangkahi Sampdoria dan Southampton? Yap! Meski pun GPMB (mahasiswa) kerap didominasi tiga unit itu, bukan berarti hal tersebut akan abadi. Ingat MBUII yang merangsek ke tiga besar tahun 2003? Atau Drum Corps UMY yang menguntit di 5 besar dalam 2 tahun terakhir? Atau ESB dan Saraswati yang langsung merangsek ke divisi utama di penampilan perdananya di GPMB? Jika UI, UGM, dan Udayana terlena dengan sejarah dan tidak mengembangkan diri mengikuti perkembangan ke depan, bukan tidak mungkin sejarah baru akan tercipta dengan munculnya dominasi unit mahasiswa lain.
Hidup (marching band) mahasiswa !!!
SEGITIGA BERMUDA
Seperti kehidupan pada umumnya, pasti ada yang namanya dominasi. Di kelas, pasti ada beberapa anak yang dianggap 'dewa'. Di sepakbola misalnya, Liga Italia dengan AC Milan, Internazionale, Juventus, dan AS Roma-nya; Liga Inggris dengan MU, Manc. City, Chelsea, Arsenal, dan Liverpool-nya; Liga Spanyol dengan Barcelona, Real Madrid, Atletico Madrid, dan Valencia-nya; Liga Jerman dengan Munchen, Dortmund, Leverkusen, dan Schalke-nya. Dalam dunia marching band pun, ada pula hal seperti itu, meski pun cenderung lebih fluktuatif. Di DCI misalnya, selain Blue Devils, corps lainnya cenderung fluktuatif dan selalu saja ada kejutan di tiap musimnya. Di WGI mungkin kita masih melihat dominasi dari Rhythm X, RCC, dan MCM. Di Indonesia, selain dominasi kuat dari Bontang PKT dan BCK Duri serta para unit perusahaan atau pemerintahan, hampir tidak bisa diprediksi juga. Namun, jika lingkup diperkecil menjadi unit mahasiswa, kita akan melihat segitiga bermuda yang bernaung di Depok, Yogyakarta, dan Bali.
Jika gue sempat menyinggung "segitiga kampus", maka ada pula julukan yang disebut "segitiga marching band kampus". Tidak dapat dipungkiri jika Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Udayana memiliki unit yang paling disegani baik di antara sesama unit mahasiswa mau pun secara umum di Indonesia. Alasan kuat kenapa saya berpendapat demikian adalah prestasi yang dimiliki ketiga unit tersebut. Jika kita melihat di sini, ketiga unit tersebut adalah unit mahasiswa yang paling sering menyodok ke tiga besar. MBUII pun pernah secara luar bisa menyodok ke tiga besar pada tahun 2003, tapi setelah itu tidak tampak lagi.
Memang, berbeda dengan sepakbola yang setiap musimnya diikuti tim-tim yang sama atau pun DCI dan WGI, sebenarnya sulit untuk mengambil gambaran umum dari GPMB di mana pesertanya berbeda tiap tahunnya. UI dan UGM adalah dua unit sarat pengalaman di mana menurut artikel ini, UGM bahkan sudah mengikuti GPMB sejak 1995 yang mana UI baru muncul 5 tahun kemudian. Udayana pun tidak ketinggalan. Mereka mungkin yang paling jarang mengikuti GPMB dibandingkan UI dan UGM. Namun, sekalinya mereka ikut kerap langsung melesat ke peringkat atas. Udayana bahkan mengungguli UI di tahun 2009, dan juga mengungguli UGM di tahun 2011. Dan jangan lupa, dalam head-to-head di mana ketiga unit ini bertemu di tahun 2007, Udayana membuktikan kualitasnya dengan melangkahi UI dan UGM sekaligus. Meski kalah di saat head-to-head, UI dan UGM masih bisa menegakkan kepala jika berbicara rekapitulasi. UI jelas patut berbangga sebagai satu-satunya unit mahasiswa yang pernah juara GPMB dengan koleksi 3 gelar juara (2002, 2005, 2010) dan 3 runner up (2000(?), 2003, 2004) dan UGM dengan 4 koleksi runner up (1988, 2005, 2010, 2013). Sumber
Di pentas internasional, UI dan Udayana pun cukup bersaing meski secara tidak langsung. Mengikuti kompetisi yang sama namun berbeda nama dan format (TIMBC untuk UI dan TWMC untuk Udayana), dua unit bersaudara ini saling membukukan prestasi. Dari segi nilai, Udayana mungkin kalah dari UI (86,55 - 82,05), tapi, Udayana akan selalu dikenang sebagai juara 1 open class di kompetisi itu di mana UI mendapat juara 2 di level yang sama. Di mata lomba lain, Udayana boleh berbangga hati di street parade dengan mengungguli UI (90,50 - 88,00). Tidak mau kalah, UI kembali memamerkan prestasinya sebagai runner up drumbattle saat Udayana sudah kalah di awal oleh lawan yang dikalahkan UI di tahun sebelumnya, Penang Free School. Setelah UI dan Udayana unjuk gigi di pentas internaional, layak ditunggu bagaimana kiprah UGM di pentas internasional yang tentu tidak mau kalah berprestasi dari dua unit daerah sebelahnya.
Ingat, roda kehidupan berjalan. Lihatlah posisi Internazionale dan AC Milan di Liga Italia dan posisi Liverpool di Liga Inggris. Siapa yang menyangka mereka dilangkahi Sampdoria dan Southampton? Yap! Meski pun GPMB (mahasiswa) kerap didominasi tiga unit itu, bukan berarti hal tersebut akan abadi. Ingat MBUII yang merangsek ke tiga besar tahun 2003? Atau Drum Corps UMY yang menguntit di 5 besar dalam 2 tahun terakhir? Atau ESB dan Saraswati yang langsung merangsek ke divisi utama di penampilan perdananya di GPMB? Jika UI, UGM, dan Udayana terlena dengan sejarah dan tidak mengembangkan diri mengikuti perkembangan ke depan, bukan tidak mungkin sejarah baru akan tercipta dengan munculnya dominasi unit mahasiswa lain.
---000---
Demikianlah
yang dapat saya tulis. Sebenarnya unit-unit marching band mahasiswa
pasti ada banyak sekali selain apa yang saya bahas di atas, ada
Marching Band Bahana Putra Soedirman UNSOED, Drum Corps Pramuka UNHAS,
Marching Band Sinar Husni STT SH, The Great Marching Band STMIK MDP
Palembang, dan masih banyak lainnya. Bahkan The Great Marching Band
pernah melesat hingga peringkat 8 Divisi Umum GPMB pada tahun 2009.
Mungkin
karena keterbatasn pengetahuan juga sehingga yang tertangkap di radar
saya adalah unit-unit mahasiswa yang pernah muncul di GPMB atau di
media-media pemberitaan seperti trendmarching.or.id,
marchingindonesia.com, atau pdpdbi.or.id. Untuk peringkat-peringkat juga, karena tidak adanya informasi resmi baik dari web GPMB sendiri atau arsip publikasi sejarahnya sendiri sehingga saya hanya bisa bergerilya mencari informasi yang saya pribadi tidak bisa memastikan kevalidannya 100%. Oleh karena itu, masukan tentu sangat dibutuhkan untuk memvalidasi informasi tersebut apalagi saya baru mengenal GPMB tahun 2010 :)
Sekali lagi mereka telah membuktikan bahwa riweuh-nya
kehidupan akademik tidak menjadi halangan untuk berprestasi di marching
band. Kalo udah suka, ya mau seberat apa pasti di jalanin. Udah gitu
kan jalaninnya rame-rame :)
Comments
Post a Comment