![]() |
Sumber: mojok.co |
Biasanya, bagi lulusan baru, pengalaman pertama ketika menggunakan Linkedin adalah bingung. Ya! Begitu banyaknya section yang ada pada sebuah profil Linkedin terkadang membuat pengguna awamnya cukup kebingungan.
"Ini Experience diisi apa ya? Volunteer? Aku ikut kepanitiaan masukinnya ke mana ya?"
Jadi, dalam tulisan kali ini, saya ingin sedikit sharing mengenai bagaimana sih cara mengisi dan definisi dari masing-masing section di Linkedin. Tentunya, hal ini sepenuhnya pendapat subyektif saya, bukan sebuah best practice atau berdasarkan teori apapun. Setidaknya, teman-teman lulusan baru mendapat sedikit gambaran bagaimana cara mengisi profil di Linkedin.
Sebelumnya, saya akan menjabarkan section-section mana saja yang akan menjadi pembahasan dalam tulisan ini :
- Headline
- Experience
- Education
- Licenses and Certifications
- Volunteer Experience
- Course
- Organizations
- Projects
1. Headline
Layaknya sebuah surat kabar, Headline harus lah diisi sesuatu yang membuat orang ingin lanjut membacanya. Dalam konteks Linkedin, Headline diharapkan menjadi sebuah kalimat singkat yang membuat orang-orang tertarik untuk masuk ke profil kalian.
Beberapa influencer di Linkedin menyarankan untuk menuliskan bidang atau titel pekerjaan kalian di sini, alih-alih menuliskan kata-kata mutiara. Sebab, Linkedin memiliki sebuah algoritma yang akan menghubungkan headline kalian dengan kata kunci pencarian tertentu. Bagi lulusan baru yang belum bekerja, bagian Headline ini disarankan untuk diisi dengan jurusan kuliah kalian, misalnya 'Computer Science Graduate', alih-alih hanya menuliskan 'Fresh Graduate'.
2. Experience
Ini adalah menu utama dari profil Linkedin. Pada section ini, kalian dapat mengisinya dengan hal-hal yang sifatnya adalah pengalaman profesional. Pengalaman profesional itu sendiri dapat berbentuk: Full Time, Part Time, Internship, Apprenticeship, Self-Employed, Freelance, dan Contract.
Full Time, Contract, dan Apprenticeship rasanya mirip tapi tak sama. Ketiganya umumnya adalah pekerjaan penuh waktu yang mengharuskan kita bekerja 8 jam per hari. Namun, perbedaan terdapat pada status, yang mana Full Time adalah PKWTT, Contract adalah PKWT, dan Apprenticeship adalah Trainee (MT, GDP, ODP, dll). Part Time adalah pekerjaan yang tuntutannya kurang dari 8 jam per hari, namun memiliki jadwal tertentu dan kita terikat dengan organisasi. Berbeda dengan Part Time, Freelance adalah model pekerjaan yang tidak mengikat kita secara struktural terhadap organisasi tertentu. Freelance biasanya bekerja based on project dan tidak memiliki ikatan jam kerja tertentu. Internship jelas adalah magang. Self-employed ya bekerja sendiri, biasanya konteksnya membuka usaha yang tidak melayani organisasi tertentu.
3. Education
Education di sini sih saya pribadi lebih menyarankan diisi dengan pendidikan formal maksimal SMA (SMP ke bawah mungkin nggak perlu lah ya). Jadi kalau seperti kursus atau pelatihan, sebaiknya diletakkan pada section Course.
4. Licenses and Certificate
Pada section ini, biasanya saya mengisinya dengan sertifikat-sertifikat profesional atau pun workshop. Sertifikat profesional misalnya seperti PMP untuk bidang Project Management, CISA untuk Audit, CCNA untuk Network, dan lainnya. Selain itu, sertifikat dari pelatihan yang memiliki exam juga saya tempatkan di sini. Saya tidak menyarankan untuk menempatkan sertifikat-sertifikat yang didapat hanya dari mengikuti suatu seminar atau mengikuti e-learning yang konteksnya 'nggak ngapa-ngapain', tiba-tiba dapat sertifikat.
5. Volunteer
Volunteer adalah sebuah kegiatan sukarela yang kita ikuti based on project dan biasanya tidak mendapat timbal balik dalam bentuk materi. Biasanya, dalam kegiatan bervolunteer, kita tidak terikat dengan organisasi yang mengadakan kegiatan tersebut. Kita cuma membantu organisasi tersebut dalam suatu event atau program yang diselenggarakan. Jadi, bisa dibilang, konsep keterikatan ini yang akan membedakan volunteer dengan section lainnya di profil Linkedin ini.
6. Course
Nah, bagi teman-teman yang mengikuti banyak seminar dan workshop ketika kuliah, bisa menuliskannya di section ini. Course ini saya artikan sebuah kursus atau pembelajaran informal yang kita ikuti di luar sekolah dan kuliah, seperti kursus bahasa asing, kursus di lembaga IT seperti Dicoding, Hactiv8, dll; dan juga mengikuti seminar atau pun workshop.
7. Organizations
Pada section ini, teman-teman bisa menuliskan organisasi yang teman-teman ikuti. Perbedaannya dengan Volunteer, Organizations memiliki keterikatan dengan teman-teman secara struktural. Misalnya, dalam profil saya sendiri, saya menempatkan Madah Bahana pada dua section, yaitu Organizations dan Volunteer. Kenapa? Karena, dalam periode yang saya sebutkan pada Organizations, saya memang menjadi bagian dari struktur organisasi mereka. Namun, selepas lulus dan bekerja, saya tidak lagi terikat secara struktural dan hanya membantu secara sukarela Kepala Divisi saat itu untuk mengelola website dan konten mereka.
8. Projects
Project adalah suatu kegiatan yang bersifat sementara, memiliki awal dan akhir, dan menghasilkan sesuatu yang unique. Jadi, dalam section ini, teman-teman bisa mengisinya dengan proyek-proyek yang pernah teman-teman ikuti, baik itu proyek penelitian, proyek ilmiah, proyek IT, proyek penerbitan buku, dan lain-lain.
F.A.Q
1. Apa bedanya Experience, Volunteer, dan Organizations?
Ini agak tricky, tapi menurut definisi saya pribadi, Experience adalah hal yang sifatnya pekerjaan profesional, Volunteer sifatnya membantu, dan Organizations sifatnya keanggotaan.
Well, hal konkrit lain yang dapat dilihat adalah keberadaan kontrak. Experience, selain Self-Employed, biasanya akan melibatkan kontrak, bahkan untuk Freelance. Sedangkan Volunteer biasanya tidak ada kontrak karena sifatnya memang tidak mengikat. Dan Organizations biasanya sifatnya adalah keanggotaan. Maksudnya, ya, kalian belum tentu ngapa-ngapain di organisasi itu, tapi terhitung sebagai anggota aja gitu.
2. Apa bedanya Freelance dan Projects?
Freelance pada dasarnya bersifat project based....sama seperti Projects. Bedanya, kalau di Freelance, kalian tulis organisasi yang kalian layani dan peran kalian di sana. Kalau di Project, ya kalian tuliskan spesifik projectnya apa, misalnya, di Experience, kalian tulis Freelance di Perusahaan X sebagai Graphic Designer, di bagian Projects-nya, kalian tulis proyek-proyek yang kalian jalani selama menjadi Freelance di Perusahaan X.
Kalau menurut saya, kalau kalian Freelance-nya one time project sih sebaiknya taro saja di section Projects, ketimbang di Experience nanti terlihat durasinya pendek-pendek. Kecuali, kalian memiliki kontrak Freelance jangka panjang dengan suatu perusahaan, silahkan deh ditaro di Experience.
3. Kak, aku sering ikut kepanitiaan, ditaro di mana ya riwayat kepanitiaanku?
Kepanitiaan menjadi 'harapan' bagi lulusan baru untuk mengisi CV dan resume-nya. Untuk saya pribadi, kepanitiaan ini letaknya berada di Volunteer, karena sifatnya project based dan kalian tidak terikat secara struktural dengan organisasi.
"Loh, kan di kepanitaan ada struktur organisasinya, kak?"
Sebentar, Ferguso. Struktur yang saya maksud adalah struktur dari organisasinya. Jadi, kalian harus tau kepanitiaan kalian itu sebenarnya melayani organisasi apa. Misalnya, Kepanitiaan Wisuda, organisasinya adalah Fakultas kalian. Kepanitiaan Mabid, organisasinya adalah Rohis Fakultas kalian. Jadi, kalo kalian cuma terlibat di kepanitiaan tanpa terlibat organisasinya, sebaiknya diletakkan di Volunteer. Tapi, kalau kepanitiaan itu bagian dari job desc kalian di organisasi, ya taro aja di Organizations.
4. Kak, kalo jadi asdos ditaro di mana ya?
Asdos ya. Hmmm...saya sendiri agak sulit mendefinisikan kegiatan Asdos ini. Asdos bisa menjadi Volunteer karena project based dan kalian tidak terikat dengan struktur organisasi fakultas, tapi bisa menjadi Freelance karena biasanya kita mendapat timbal balik berupa materi, bahkan bisa juga menjadi Part Time kalau asdosnya memiliki jadwal khusus yang harus diikuti dan asdos dimasukkan ke dalam struktur fakultas di bawah dosen. Kalau saya sendiri menempatkan Asdos ini di dua bagian, yaitu asdos sebagai Teaching Assistant di Education, sebagai catatan aktivitas yang saya lakukan selama kuliah, dan satu lagi saya tempatkan di Experience (Freelance) sebagai Assistant Lecturer, karena memang saat itu kondisinya saya menjadi Asdos ketika sudah lulus, jadi tidak bisa lagi dikategorikan sebagai aktivitas yang dilakukan "selama kuliah".
----000----
Jadi begitu, ya teman-teman. Semoga mendapat gambaran tentang bagaimana cara mengisi profil Linkedin, terutama untuk teman-teman lulusan baru yang mungkin masih bingung mau mengisi apa di mana. Sekali lagi, ini bukan best practice, bukan teori, tapi hanya sharing subyektif dari saya pribadi.
Tentunya, semakin jauh teman-teman dari status lulusan baru, semakin terbentuk pula pemikiran dan pemahaman teman-teman dalam mengelola profil Linkedin masing-masing. Mungkin, ketika masih lulusan baru, kepanitiaan ditempatkan di Volunteer; ketika sudah menjadi profesional berpengalaman, riwayat kepanitiaan ketika di kampus hanya diletakkan di deskripsi Education. Dulu, menjadi Asdos diletakkan di Experience, setelah beberapa tahun akhirnya diletakkan di Education atau Volunteer.
Saya sendiri menggunakan Linkedin sebagai single source of truth karena saya menuliskan semua riwayat dan perjalanan hidup, karir, dan kegiatan saya di sana. Kalau CV dan Resume, bagi saya, adalah bentuk penyaringan dari Linkedin yang telah disesuaikan tergantung dari tujuan penggunaan CV dan Resume tersebut. Yup! Linkedin > CV > Resume. No debate!
terima kasih banyak, kak. berguna sekali informasinya!
ReplyDeleteterimakasih infonya ya kak
ReplyDeleteJika mengikuti diklat ditaruh di mana ya?
ReplyDeleteDiklat adalah singkatan dari pendidikan dan latihan, berarti padanannya adalah Training
DeleteTysm, sangat bermanfaat
ReplyDeletekak aku anak BEM bidang A kalo ikut kepanitiaan di bidang B BEM taronya di mana?
ReplyDeleteSesuai konsep di atas. Berarti dalam kepanitiaan tersebut, lepas dulu identitas BEM Bidang A-nya. Karena selama kepanitiaan, kamu bekerja di bawah BEM Bidang B
DeleteRespect and that i have a swell give: Where To Start House Remodeling dream house renovation
ReplyDeleteRespect and that i have a dandy proposal: Who Repair House Windows home remodel
ReplyDelete