![]() |
Sumber : http://akhmuhammadarifin.blogspot.com/ |
Selamat sekali lagi untuk hadiah Idul Fitri dan kemerdekaan Indonesia ke-68 ini. Semoga bukan cuma sekadar berkah lebaran atau pun semangat kemerdekaan, tapi memang menunjukkan kualitas bulutangkis Indonesia yang siap mengambil alih dominasi China selama ini.
Yap, rasanya menarik kalo kita menilik perjalanan skuad merah putih dalam kejuaraan bulu tangkis di kandang macan ini. Maka dari, itu, gue memilih untuk mengulas perjalanan skuad merah putih dalam BWF World Championship kali ini.
Tunggal Putra
Indonesia mengirimkan 4 personel untuk tunggal putra ini, yaitu Sony Dwi Kuncoro, Tommy Sugiarto, Simon Santoso, dan Hayom Rumbaka.
Ini lah pertandingan mereka di babak pertama
- Simon Santoso vs Jen Hao Hsu (Taiwan)
- Tommy Sugiarto vs Hans-Kristian Vittinghus (Denmark)
- Sony Dwi Kuncoro vs Derek Wong (Singapura)
- Dionysius Hayom Rumbaka vs Misha Zilberman (Israel)
Salah satu jagoan tunggal putra Indonesia, Sony Dwi Kuncoro, secara mengejutkan harus tersingkir di babak pertama kejuaraan ini. Sony, unggulan sekaligus peringkat 10 dunia, harus kalah dari Derek Wong, yang non-unggulan dan berperingkat 52 dunia dengan 2 set langsung, 22-24 dan 16-21.
Nasib Sony pun setali tiga uang dengan Simon Santoso. Pemain yang lama absen kompetisi ini harus langsung mudik karena dikalahkan Jen Hao Hsu dalam rubber game, 21-11, 14-21, 20-22.
Alhasil, Indonesia pun tinggal menempatkan dua wakilnya di tunggal putra, yaitu Tommy dan Hayom. Tommy sendiri sukses melangkahkan kaki ke babak kedua setelah mengalahkan wakil Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, dengan skor 21-18, 15-21, 21-17.
Di babak selanjutnya, Tommy bertemu dengan Jen Hao Hsu, pemain Taiwan yang menyingkirkan Simon. Seolah diberi jampi-jampi oleh Simon, Tommy melumat Hsu tanpa ampun, 21-7, 21-9.
Di babak ketiga, Tommy bertemu dengan wakil Jerman, Mark Zwiebler, rivalnya yang dalam 4 pertemuan memegang 3 kemenangan atas Tommy. Dengan keinginan revans yang kuat atas rivalnya itu, Tommy pun berhasil menyudahi perlawanan Mark dengan dua set langsung, 21-19, 21-14.
Di babak perempatfinal, Tommy menghadapi lawan superberat, unggulan sekaligus pebulutangkis peringkat 1 dunia, Lee Chong Wei. Alhasil, Tommy yang memang kalah kelas harus dihabisi dengan skor mencolok 6-21, 9-21.
Hayom Rumbaka pun tidak lebih baik nasibnya dari Tommy. Di babak pertama, Hayom sukses menumbangkan wakil Israel, Misha Zilberman, dengan skor 21-15, 23-21.
Selepas era Taufik Hidayat, Chong Wei seolah menjadi momok bagi tunggal putra Indonesia. Hal ini terbukti, sebelum melumat Tommy Sugiarto di babak perempat final, Lee ternyata sudah terlebih dahulu memulangkan wakil Indonesia satu ini, Hayom, dengan rubber game 21-14, 18-21, 11-21.
Tunggal Putri
Di cabang tunggal putri, Indonesia pun mengirimkan 4 srikandi untuk berjuang membela merah putih. Mereka adalah Lindaweni Fanetri, Aprilia Yuswandari, Bellaetrix Manuputi, dan Adrianty Firdasari. Sayangnya, srikandi-srikandi utusan garuda ini bernasib mirip dengan para arjuna, yaitu keguguran 2 personel di babak pertama.
Lindaweni, atau Linda, yang mendapat bye sehingga langsung menuju babak kedua, berhadapan dengan wakil Spanyol, Beatriz Corrales. Tidak mendapat banyak perlawanan, unggulan 9 Indonesia itu pun menyudahi perlawanan wakil matador dengan skor 21-12, 21-11.
Di babak ketiga, Linda tidak bisa berbuat banyak saat menghadapi unggulan pertama tuan rumah, Li Xuerui sehingga harus menyerah dengan cepat, 10-21, 12-21. Kekalahan dari Xuerui ini memastikan Indonesia tidak memiliki wakil srikandi untuk melangkah lebih jauh karena 3 wakil tunggal putri Indonesia lainnya telah tumbang sebelum babak ketiga.
Aprilia tidak bernasib lebih baik dari Linda. Bermain melawan Imabeppu asal Jepang pada babak pertama, Aprilia langsung disuruh mengepak koper lebih awal saat ditekuk 2 set langsung, 18-21, 10-21
Firdasari, pemain yang kelihatannya paling senior, dipaksa menemani April mengepak koper saat gagal melakukan revans atas Carolina Marin. Firda dikalahkan 2 set langsung dengan skor 13-21, 8-21
Belaetrix Manuputi menjadi salah satu wakil putri Indonesia yang tidak terpeleset di pertandingan awal. Menghadapi Sandra-Maria Jensen asal Denmark, Bela tanpa kesulitan menang 21-9, 21-19.
Di babak kedua, lagi-lagi wakil Indonesia harus menghadapi nasib kurang beruntung karena langsung dihadapkan dengan unggulan dari China, Yihan Wang. Walhasil, Bela pun harus tersingkir dengan skor 12-21, 8-21.
Ganda Putri
Di ganda putri, Indonesia hanya mengirim dua utusan, yaitu pasangan Gebby Ristiyani Imawan/Tiara Rosalia Nuraidah dan Pia Zebadiah Bernadeth/Rizki Amelia Pradipta. Kedua nya pun mendapat bye sehingga bisa langsung ke babak kedua
Mendapat keuntungan energi dan waktu karena mendapat bye ternyata tidak bisa dimaksimalkan pasangan muda ini. Gebby/Tiara langsung kandas di babak kedua dari wakil Jepang, Rie Eto/Yu Wakita, dalam rubber game dengan skor 21-17, 19-21, dan 11-21.
Pasangan Pia/Rizki bisa melangkah cukup jauh dalam kejuaraan kali ini. Mendapat bye di babak pertama, Pia/Rizki langsung berhadapan dengan pasangan Malaysia, Amelia Alicia Anscelly/Fie Cho Soong. Beruntung, unggulan 9 asal Indonesia ini bisa mengalahkan duet Malaysia ini dengan skor 21-14, 21-19 untuk memastikan diri ke babak ketiga.
Di babak ketiga, Pia/Rizki mendapat perlawanan sengit dari duet Thailand, Narissapat Lam/Saralee Thoungthongkam. Sempat kalah di set awal, Pia/Rizki membalikkan keadaan sehingga berbalik unggul atas Lam/Saralee dengan rubber game 17-21, 21-16, 21-11.
Selangkah lagi menuju semifinal, Pia/Rizki dihadapkan dengan unggulan satu tingkat di atas mereka asal Korea Selatan, Hye Won Eom/Ye Na Jang. Sempat memaksa deuce di set pertama, Pia/Rizki pun harus mengakui keunggulan Hye/Ye dengan skor 22-20, 21-15
Ganda Putra
Di ganda putra, Indonesia mengirim 4 perwakilan, yaitu Yonathan Suryatama Dasuki/Hendra Aprida Gunawan, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Alvent Yulianto Chandra/Markis Kido, Ryan Agung Saputra/Angga Pratam. Namun, berbeda dengan tiga koleganya, pasangan Yonathan/Aprida tidak mendapat bye sehingga harus langsung bertanding di babak pertama
Pasangan Yonathan/Aprida langsung tersingkir di babak pertama saat dikalahkan wakil Denmark, Rasmus Bonde/Mads Conrad-Petersen. Sempat memegang set pertama, Yonathan/Aprida harus melepas kemenangan setelah disusul dengan skor 21-14, 23-25, 18-21.
Pasangan muda Indonesia, Angga/Rian, mendapat hasil cukup bagus dalam kejuaraan dunia kali ini. Mereka berhasil mencapai perempat final sebelum dibekuk runner-up BWF World Championship 2013 kali ini.
Mendapat bye di babak pertama, Angga/Rian langsung bertemu pasangan Inggris Raya di babak kedua, Marcus Ellis/Paul van Rietvelde. Unggulan 10 asal Indonesia ini tidak mendapat kesulitan untuk menekuk pemain campuran Inggris/Skotlandia itu dengan skor 21-11, 21-8.
Di babak ketiga, duet ini ditunggul unggulan 7 asal China, Xiaolong Liu/Zihan Qiu. Bermain tanpa beban karena melawan duet yang lebih diunggulkan, Angga/Rian justru berhasil menang 2 set langsung, 21-19, 21-15.
Melaju ke babak perempat final, Angga/Rian ditunggu pasangan Denmark unggulan 3, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Sempat memberi perlawanan sengit hingga memaksa rubber game, Angga/Rian pun terpaksa harus mengakui keunggulan pasangan Denmark itu dengan skor 13-21, 21-11, 17-21.
Duet Kido/Alvent yang mendapat bye di babak pertama langsung berhadapan dengan wakil India, Tarun Kona/Arun Vishnu. Dipaksa bermain hingga 3 set, duet unggulan 15 ini pun akhirnya menciptakan duel sesama Indonesia di babak ketiga setelah menyingkirkan Tarun/Arun dengan skor 21-15, 13-21, 21-17.
Di babak ketiga, Kido/Alvent harus saling bunuh dengan wakil Indonesia lain, Ahsan/Hendra. Kido dan Hendra, yang pernah berduet bersama untuk menyumbangkan gelar dunia pada 2007 harus melupakan nostalgia tersebut untuk sejenak. Hasil akhir, Kido/Alvent harus rela menyerahkan tiket perempat final setelah disikat 2 set langsung, 19-21, 17-21.
Unggulan 6 sekaligus peringkat 5 dunia asal Indonesia ini memulai kompetisi di babak kedua dengan menghadapi duet Filipina, Ronel Estanislao/Paul Jefferson Vivas. Menghadapi pemain non-unggulan tersebut, Ahsan/Hendra seperti tidak ada kesulitan untuk mengepak mereka dengan 2 set langsung, 21-9, 21-12.
Di babak ketiga, Ahsan/Hendra harus bertemu wakil Indonesia lainnya, Kido/Alvent. Hendra yang pernah mencicipi manisnya juara dunia bersama Kido membuktikan bahwa profesionalisme lebih diutamakan sehingga tanpa ampun mengalahkan Kido/Alvent dengan skor 21-19, 21-17
Di babak perempat final, Ahsan/Hendra bertemu unggulan 13 asal Taiwan, Sheng Mu Lee/Chia Hsin Tsai. Menang peringkat, Ahsan/Hendra mulus menekuk Sheng/Chia, 21-14, 21-18.
Di semifinal, Ahsan/Hendra bertemu unggulan 8 dari tuan rumah, Yun Cai/Haifeng Fu. Dan lagi-lagi, Ahsan/Hendra meneruskan trend straight game-nya dengan mengalahkan Yun/Fu dengan skor 21-19, 21-17.
Di partai puncak, Ahsan/Hendra harus berhadapan dengan unggulan yang lebih tinggi asal Denmark, Boe/Mogensen, duet yang juga menyingkirkan kejutan duet muda Indonesia, Angga/Rian. Set pertama mutlak milik Ahsan/Hendra, 21-13. Di set kedua, jantung seluruh rakyat Indonesia dibuat terhenti saat Ahsan/Hendra tertinggal 18-20. Mengira akan terjadi rubber game, publik mendadak bersorak saat Ahsan/Hendra dengan gemilang membalikkan keadaan menjadi 23-21. Straight! 21-13, 23-21
Ganda Campuran
Indonesia mengirim 4 wakil untuk ganda campuran yang kesemuanya mendapat bye dan masuk unggulan 10 besar, yaitu Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Muhammad Rijal/Debby Susanto, Fran Kurniawan/Shendy Puspa Irawaty, Riky Widianto/Puspita Richi Dili.
Fran/Shendy gagal melengkapi kemenangan ganda campuran lain setelah langsung takluk dari wakil Hongkong, Chun Hei Lee/Hoi Wah Chau, pada babak kedua dengan 2 set langsung, 21-18, 21-17.
Unggulan 10 Indonesia, Riky/Richi, memulai petualangan di BWF Championship ini melawan duet asal Taiwan, Min Chun Liao/Hsiao Huan Chen. Unggul telak di set pertama, Riky/Richi seperti goyah di set kedua. Untung, Riky/Richi pada akhirnya bisa memenangi pertandingan tersebut dengan skor 21-8, 22-20 atas Min/Chen.
Di babak ketiga, unggulan kedua asal China sudah menunggu, Nan Zhang/Yunlei Zhao. Benar saja, Riky/Richi pun harus mengakui keunggulan Zhang/Zhao dengan dua set langsung, 21-14, 21-17.
Ganda campuran unggulan 6 asal Indonesia, Rijal/Debby, melaju lebih baik dari dua rekannya dengan mencapai babak perempat final.
Di babak kedua, Rijal/Debby harus berusaha keras membalikkan keadaan dari wakil Jepang, Hirokatsu Hashimoto/Miyuki Maeda. Tertinggal di set pertama, Rijal/Debby berhasil membalikkan keadaan sehingga berhasil menang, 10-21, 21-17, 21-11.
Di babak ketiga, Rijal/Debby justru bertemu lawan yang relatif lebih mudah, yaitu pasangan Hung Ling Chen/Wen Hsing Cheng asal Taiwan. Tidak mendapat perlawanan berarti, pasangan Indonesia itu pun menutup game dengan 21-13, 21-13.
Sayangnya, langkah mereka harus terhenti di perempat final saat dihempaskan kejutan non-unggulan dari Korea Selatan, Baek Choel Shin/Hye Won Eon. Bermodalkan kejutan saat menumpas unggulan keempat asal Denmark, wakil negeri gingseng ini terus melanjutkan kejutannya dengan mengalahkan unggulan keenam asal Indonesia ini dengan skor cukup telak 21-9, 21-15.
Ganda campuran unggulan 3 asal Indonesia ini memulai pertandingan melawan Jian Guo Ong/Yin Loo Lim asal Malaysia. Tanpa perlawanan berarti, wakil negeri Jiran itu dipulangkan dengan skor 21-14, 21-11.
Di babak ketiga, sempat dikejutkan dengan kekalahan di set pertama dari pasangan Hongkong, Chun Hei Lee/Hoi Wah Chau, Tontowi/Lilyana bangkit untuk mengejar ketinggal di dua set sisa. Rubber game! 21-23, 21-15, 21-14.
Di perempat final, Tontowi/Lilyana lagi-lagi harus menjalani rubber game saat menghadapi wakil Jepang, Kenichi Hayakawa/Misaki Matsumoto. Kecolongan di set kedua, pasangan yang akrab disapa Butet/Owi ini membalas di set tiga untuk menang 21-10, 17-21, 21-19
Di semifinal, unggulan 3 ini ditunggu unggulan 2 dari China, Nan Zhang/Yunlei Zhao. Kalah di set awal, Owi/Butet kembali bangkit untuk memaksakan rubber game sehingga bisa mencuri kemenangan 15-21, 21-18, 21-13.
Di partai puncak, Tontowi/Lilyana ditunggu unggulan pertama sekaligus ganda campuran terbaik dunia asal China, Chen Xu/Jin Ma. Berhasil merebut set pertama dengan skor 21-13, Owi/Butet kehilangan set kedua dengan skor 16-21. Di set terakhir, kejadian menegangkan kembali terjadi saat jagoan merah putih ini tertinggal 18-20. Namun, perjuangan duta Indonesia ini berhasil memaksakan deuce untuk membalikkan keadaan 22-20.
Comments
Post a Comment