8 Lagu Muse yang Bisa Kamu Kenali dari Bassline-nya Aja

Muse bassist | antiquiet.com
Artikel ini jujur terinspirasi dari artikel di malesbanget.com yang ini, hanya saja dalam tulisan EZ ini hanya fokus ke band kesukaan EZ : Muse.

Tiga orang punggawa yang berdiri di belakang Muse ini memang dikenal sebagai orang-orang jenius musik. Masing-masing seolah sudah sangat ahli di bidangnya, di perkusi, gitar-piano, dan bass. Tidak aneh, masing-masing dari instrumen tersebut kerap menjadi ikon di lagu-lagu mereka.

Sebagai penggemar Muse, EZ seringkali sensitif kalau sedang di mana gitu tiba-tiba mendengar serintilan musik yang mengarah ke Muse. Kali ini, EZ ingin mengulik lagu-lagu Muse yang udah bassline pembukanya ikonik banget, sampai-sampai kamu baru denger 4 not aja pasti langsung tahu kalau itu lagu Muse.

1) Muscle Museum
Muscle Museum kalau diartikan ke dalam bahasa Indonesia memiliki arti yang cukup aneh : museum otot. Padahal, asal mula penamaan judul lagu tersebut cukup sederhana, di mana 'muscle' adalah kata sebelum Muse dan 'museum' adalah kata setelah Muse...di dalam kamus! Lagu Muse yang tergabung dalam album Showbiz (1999) ini emang punya bassline yang khas banget di awalnya. Bunyi dengan ketukan 1/4 yang terdengar lembut kemudian diiringi petikan gitar yang terdengar ala timur tengah membuat lagu ini sangat mudah dikenali, khususnya kalau kamu penggemar Muse.


2) Futurism
Percaya atau nggak, lagu yang tergabung dalam rilisan album kedua Muse tahun 2002 ini ternyata menjadi kenyataan di masa sekarang! Futurism bercerita tentang dunia masa depan. Dalam liriknya, ada bagian di mana lagu ini menunjukkan bahwa manusia akan tenggelam dalam teknologi sehingga manusia semakin apatis dalam kehidupan sosialnya. Terdengar familiar?

Bassline lagu yang sempat direncanakan berjudul 'Electro Empire', 'Spectrum', atau 'Tesseract' sebelum akhirnya berlabuh di 'Futurism' ini disebut Matt sebagai inspirasi dalam menciptakan bassline Hysteria yang sudah sangat mendunia. Jadi, bisa dibilang, bassline-nya Futurism adalah nenek moyang bassline Hysteria.

3) Hysteria
Sepertinya lagu ini sudah tidak perlu dijelaskan lagi ya. Seluruh dunia sudah mengenal sangat baik bassline pembuka di lagu yang tergabung dalam Absolution ini.


4) Time is Running Out
Lagu ini adalah single yang membuat Muse meledak di pasar Indonesia. Yang membuat ikonik tidak hanya bassline-nya openingnya, tapi adanya bunyi clap yang menemani. Siapa yang menyangka bahwa lagu yang begitu melegenda ini ternyata menceritakan tentang emosi seseorang di masa-masa terakhirnya, mirip seperti The Chronicle of Life and Death-nya Good Charlotte, hanya saja lagu ini lebih groovy.


5) Butterflies and Hurricanes
Butterflies and Hurricanes adalah lagu pertama yang mulai merambah ranah orkestra. Dalam lagu ini, kamu bisa mendengarkan bunyi string yang cukup menyeramkan. Track terpanjang di album Absolution ini dibuka oleh petikan bassline khas. Disambung oleh vokal Matt dan backing vokal yang suram, opening lagu ini jadi sangat mudah dikenali.


6) Uprising
Uprising adalah single pertama Muse dalam album The Resistance. Lagu yang berisi pemberontakan terhadap sistem yang sedang berjalan ini memang memiliki petikan bass yang khas di awal. Sebenarnya, openingnya tidak hanya bass saja sih, tapi ada drumnya juga, tapi karena bunyi bassnya lebih kental, bolehkah dimasukkan ke dalam daftar.


7) Panic Station
Lagu yang catchy, nge-beat, dan membuat kamu teringat masa 80-an (kalau sudah lahir). EZ suka banget sama bassline opener lagu ini. Dan yang pasti, bassline Panic Station sudah begitu ikonik untuk single kedua album The 2nd Law ini.


8)  Mercy
Single kedua album teranyar Muse, Drones, juga memiliki bassline yang khas yang mudah dikenali. Pasalnya, bassline-nya terdengar seperti Starlight. Di awal rilisnya lagu ini, EZ selalu kepleset antara Mercy dan Starlight. Oh ya, kalau kamu bertanya kenapa Starlight tidak masuk list, menurut EZ karena bassline Starlight kalah ikonik sama drumnya.

Comments