Siapa Bisa Hentikan Gita Pakuan dan NSDQ?

Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung

Gita Pakuan 2019 presents : Side by Side

Pepatah tersebut sepertinya cocok disematkan dalam kompetisi IDCC yang merupakan kompetisi drum corps yang usianya masih sangat muda di Indonesia. Digadang-gadang akan menyaingi GPMB; baik dari segi prestis, teknis, dan materi; IDCC langsung menjadi pintu baru bagi unit-unit di Indonesia untuk berprestasi. Sampai perhelatan tahun keempat, hanya ada 2 tim yang pernah merasakan gelar juara di IDCC : Gita Pakuan dan Nada Syiar Daar el-Qolam (NSDQ).

Kedua unit silih berganti mencicipi gelar juara. Dimulai dari NSDQ pada tahun perdana di 2016, lalu Gita Pakuan di 2017, NSDQ kembali di 2018, dan yang terbaru kembali diraih oleh Gita Pakuan pada tahun 2019. Kerennya lagi, gelar juara yang diraih NSDQ dan Gita Pakuan bukan diraih secara kaleng-kaleng alias kemenangan yang diraih karena kebetulan tidak ada unit kuat lain yang berpartisipasi pada periode tahun tersebut. NSDQ dan Gita Pakuan menjadi juara di IDCC dengan mengungguli unit-unit besar yang namanya sudah mengukir tinta emas di kompetisi sebelah, yap, GPMB.

Pada tahun 2016, NSDQ menjadi juara dengan mengungguli juara GPMB 3 kali, Madah Bahana Universitas Indonesia. Di tahun 2017 juga tidak kalah luar biasa. Ketika banyak orang menerka-nerka siapa yang akan menjadi juara 2 dan 3, Gita Pakuan hadir membuyarkan segala prediksi. Bontang PKT, pemegang 11 gelar juara GPMB, sukses ditahan Gita Pakuan ke posisi kedua. Di tahun berikutnya, lagi-lagi NSDQ berhasil menjadi juara dengan mengungguli juara GPMB 2013, BCK Duri. Tahun ini, Gita Pakuan kembali mencuri gelar juara dari NSDQ dengan mengungguli unit debutan yang langsung sukses menjuarai GPMB selama dua tahun berturut-turut : Locomotive. Fakta unik lainnya, NSDQ dan Gita Pakuan sampai saat ini belum mendapat rejekinya di GPMB. Gita Pakuan memiliki peluang terbaik pada 2018. Membawa modal gelar juara IDCC di 2017, Gita Pakuan jelas menjadi favorit di turnamen tersebut. Namun, pasukan yang dinaungi Pemprov Jawa Barat tersebut terhenti di peringkat dua setelah dihadang oleh salah satu unit besar di GPMB : Putri Santa Ursula.

Hasil tersebut menunjukkan bahwa apapun sejarah yang telah diukir di GPMB selama puluhan atau belasan tahun, semua akan kembali dari 0 saat menjejakkan kaki di ranah IDCC. Nama-nama besar GPMB boleh besar di GPMB. Tapi, di IDCC, siapa bisa menurunkan NSDQ dan Gita Pakuan dari tahta yang selama 4 tahun ini mereka gilir bergantian? Mari kira lihat tahun depan!

Kalau NSDQ dan Gita Pakuan hadir bersamaan, menurutmu siapa juaranya?