DC Animated Movie Universe : Seharusnya DC membuat ini

Sumber: superheroabode.com

Dalam persaingan industri film, kita semua tahu bahwa Marvel telah membuat sebuah tren baru dengan Marvel Cinematic Universe miliknya. Konsep yang menjadikan karakter beberapa film berbeda terhubung dalam satu semesta yang sama menjadi tren di kalangan penggiat perfilman Hollywood. Cinematic universe, atau jagad sinema, adalah sebuah konsep yang menarik, namun berisiko. Penggunaan konsep tersebut menjadikan sebuah film tidak lagi menjadi sebuah proyek yang berdiri sendiri, melainkan menjadi sebuah proyek yang terikat bersama proyek lainnya di dalam sebuah program.

Saingan Marvel, yaitu DC, mencoba membuat konsep serupa dengan DC Extended Universe-nya. Sayangnya, konsep tersebut dinilai gagal karena tidak ada kesinambungan dan konsistensi antara satu film dengan film lainnya. Kesulitan dalam membuat road map jangka panjang, pengenalan tokoh yang berantakan, koneksi antar film yang tidak jelas, akhirnya membuat DC tidak mampu menyaingi Marvel dalam permainan yang mereka ciptakan. Walhasil, karena tertinggal, DC secara prematur merilis Justice League tanpa ada fondasi yang kuat sebagaimana fondasi yang dibangun Marvel untuk The Avengers.

Kalah di layar lebar, DC coba memperkuat lini serial dengan membuat Arrowverse, yaitu sebuah jagad yang menghubungkan beberapa serial DC alih alih layar lebar. Meski cukup sukses dengan klimaksnya pada Crisis on Infinite Earths, serial memiliki tantangan bagi penonton yang ingin mengikuti jagad tersebut. Pasalnya, crossover hanya terjadi di beberapa episode dan seringkali dalam 1 event terpisah ke beberapa serial. Misalnya, Part 1 Crossover ada di serial The Flash episode X, Part 2-nya ada di Green Arrow episode Y, dan Part 3-nya ada di The Legends of Tomorrow di episode Z. Kalau bukan penonton serialnya, pasti akan sulit kalau hanya mencari event crossover-nya.

Sebagai orang yang tidak banyak mengikuti DC, saya terkejut ketika mereka tiba-tiba merilis sebuah film layar lebar animasi bertajuk Justice League Dark: Apokolips War. Mengetahui itu "hanya" film animasi, saya sendiri sempat apatis. Namun, banyak sekali review bagus terhadap film itu yang akhirnya membuat saya mencoba mencaritahunya lebih dalam.

Justice League Dark: Apokolips War adalah film penutup dari jagad semesta DC layar lebar yang bertajuk DC Animated Movie Universe (DCAMU). Berbeda dengan DCEU, saya merasa DCAMU ini lebih terstruktur dan memiliki koneksi yang cukup jelas antar filmnya. Masing-masing filmnya tidak terlalu menitikberatkan pada cerita origin suatu karakter, melainkan langsung berjalan maju di tengah kondisi semesta yang memang sudah memiliki superhero.

Bagi kamu yang ingin menonton Justice League Dark: Apokolips War, saya sangat menyarankan untuk mengikuti seluruh filmnya dari awal. Pasalnya, ada beberapa karakter dan kekuatan yang kalau kamu tidak mengikuti dari awal, kami akan bertanya-tanya ketika menonton film ini.

Justice League Dark: Apokolips War menjadi jawaban atas Marvel dengan Infinity Saga-nya. Dengan alur cerita yang cukup mirip, saya pribadi lebih puas dengan Justice League Dark: Apokolips War karena menyajikan hal-hal realistis dan tentunya gelap ketimbang The Avengers.

Saya akan mengulas film ini lebih detail pada tulisan berikutnya. Namun, DCAMU menjadi bukti kalau DC sebenarnya bisa membuat jagad sinema yang sama baiknya dengan Marvel. Jangan takut ketinggalan dari Marvel, karena DC memiliki hal yang tidak pernah dan rasanya tidak akan pernah ditampilkan Marvel pada filmnya: DARKNESS.

Comments